Rabu, 17 Februari 2010

KONSENTRASI





Apakah kita pernah merasa sulit memusatkan perhatian (konsentrasi) berkonsentrasi karena terlalu banyaknya beban yang kita pikul. Seringkali, sholat kita tak khusyu karena banyak hal yang dipikirkan sehingga sewaktu sholat tak mampu berkonsentari dengan baik. Bahkan pikiran kita menerawang kepada hal yang terakhir kita kerjakan atapun ada hal yang terlupakan. Apakah motor yang kita parkir sudah di kunci atau belum. Banyak hal yang membuat kita tak mampu dengan baik .

Pengertian konsentrasi secara umum adalah : sebagai suatu proses pemusatan pemikiran kepada suatu objek tertentu. Artinya tindakan atau pekerjaan yang kita lakukan dilakukan secara sungguh-sungguh dengan memusatkan seluruh panca indra kita, penciuman, pendengaran, pengelihatan dan fikiran kita. Bahkan yang sifatnya abstrak sekalipun yaitu perasaan. Konsentrasi ketika mendegar Boss kita meyampaikan perintah pastilah harus kita dengar oleh telinga dengan memastikan bahasa dan perintahnya jelas dan pesan itu untuk siapa dan apakah itu perlu di sampaikan lagi oleh orang lain apa tidak. Ketika memahami kata perkata tentu harus paham betul arti kata yang di maksud, pendengaran kita harus mampu menyerap apa yang disampaikan boss kita. Sehingga maksud dan tujuannya sampai. Ketika kita memahami dengan pendengaran dan mampu mengerti apa yang dimaksud dengan bersungguh-sungguh mendegar serta memperhatikannya dengan sungguh-sungguh maka itu dinamakan konsentrasi.

Pada saat berkonsentrasi bisa jadi terganggu dengan suara bising kendaraan, orang bicara dengan suara keras ataupun kita sedang ada masalah sehingga kita tak dapat berkonsentrasi dengan baik. Dan ganguan seperti ini bisa menjadi kebiasaan bila kita tak berlatih konsentrasi dengan baik. Untuk itu memang perlu adanya pelatihan konsentrasi secara terus menerus dan belajar konsentrasi dengan baik. Dengan mencintai pekerjaan kita meyukai apa yang kita perhatikan memahami ketika orang berkata-kata, berempati terhadap kesulitan orang lain dan memperhatikan dan membaca dengan baik isi tulisan ini serta mengerti masud tujuan dari penulisan ini. Sehingga kita mau bersungguh-sungguh dan memaksimalkan panca indra kita dengan baik. hingga kita mampu berkonsentrasi.

Kenapa Konsentrasi itu Penting?

Kalau dijawab dengan menggunakan teori dan praktek yang sudah umum, mungkin penjelasan yang bisa diterima adalah antara lain:
1. Kecepatan
Kemampuan kita dalam berkonsentarsi akan mempengaruhi kecepatan dalam menangkap materi yang kita butuhkan. Seorang pelajar atau mahasiswa yang punya kemampuan bagus dalam berkonsentrasi akan lebih cepat bisa menangkap materi yang seharusnya ia serap. Seorang karyawan yang bisa berkonsentrasi, ia akan cepat menangkap (menguasai) berbagai jenis keahlian yang ia butuhkan. Seorang olahragawan yang bisa berkonsentrasi dengan bagus akan lebih cepat dalam menguasi tehnik-tehnik dan jurus-jurus yang ia butuhkan untuk menjadi bintang. Saking pentingnya konsentrasi ini, Kurt Vonnegut pernah menulis begini: “The secret to success in any human endeavor is total concentration”.

2. Kekuatan
Konsentrasi, adalah sumber kekuatan. Apa hubungannya antara konsentrasi dengan kekuatan ? Satu dari sekian penjelasan yang bisa menggambarkannya itu adalah cara kerja pikiran. Konon, pikiran kita akan bekerja berdasarkan “ingat” dan “lupa”. Pikiran kita tidak bisa bekerja untuk lupa dan untuk ingat dalam satu waktu. Lupa dan ingat akan dilakukan secara bergantian dalam tingkat kecepatan yang sangat maha super. Kalau anda ingat kebaikan orang, saat itu juga kita melupakan kejelekannya. Sebaliknya, kalau kita mengingat kejelekannya, maka saat itu juga kita melupakan kebaikannya. Teori Neouroscience-nya mengatakan bahwa otak manusia ini berubah sesuai dengan penggunaan. Kemana kita mengarahkan konsentrasi akan diikuti dengan perubahan struktur fisik otak itu (Neuroscience, Funderstanding, 1998-2001)

Kaitannya dengan katahanan seseorang terletak pada porsi dan frekuensinya. Kalau pikiran ini lebih sering kita gunakan untuk mengingat atau melihat hal-hal positif dari diri kita, dari keadaan dan dari orang lain di sekitar kita, maka kesimpulan yang tercetak di dalam diri kita adalah kesimpulan positif. Kalau sudah kesimpulan ini yang terbentuk, maka energi yang muncul adalah energi positif. Kekuatan dalam menghadapi kerasnya kenyataan hidup ini terkait dengan energi positif. Berdasarkan pengalamannya, Bruce Lee menyimpulkan bahwa seorang jagoan itu sebenarnya adalah manusia biasa. Bedanya adalah kemampuannya dalam menggunakan konsentrasi seperti sinar laser.

Contoh yang dekat itu misalnya kita gagal, entah itu gagal masuk UMPTN atau gagal masuk kerja. Jika yang kita ingat dan yang kita lihat adalah sisi-sisi yang mengecewakan dari kegagalan itu dan dari keadaan itu, maka sekuat apapun fisik kita pasti akan terasa berat untuk melangkah ke opsi lain. Akan beda rasanya ketika kita masih bisa melihat opsi dan alternatif lain atau bisa mengingat-ingat tujuan hidup kita dalam potret yang lebih besar (perspektif jangka panjang).

Meski kegagalan itu tetaplah kegagalan, tetapi energi yang keluar dari diri kita berbeda. Yang satu menambah kekuatan dan yang satunya malah mengurangi kekuatan. Untuk bisa mengingat yang positif, untuk bisa cepat melupakan hal yang negatif, dan untuk bisa melihat yang positif, tentu ini terkait dengan kemampuan berkonsentrasi. Mahatma Gandhi menggunakan teknik “ingat” dan “lupa” untuk memperkuat perjuangannya. Ketika dirinya hampir mau putus asa menghadapi penjajahan, Gandhi kemudian memprogram pikirannya untuk ingat bahwa perjuangan menegakkan kebenaran itu selalu akan berakhir menang meski kelihatannya kalah di babak awal.

Dengan kata lain, ketahanan seseorang itu tidak semata-mata terkait dengan kekuatan fisiknya. Bukti-bukti yang ada lebih sering menunjukkan bahwa ketahanan itu terkait dengan kemana seseorang memfokuskan konsentrasinya. Konsentrasi, karena itu disebut sumber kekuatan. Kalau anda melihat kesulitan sebagai sebagai kesulitan, ini rasanya seperti bara api. Tapi kalau kita melihat kesulitan sebagai rangkaian yang terpisahkan dari tujuan yang kita inginkan, ini rasa-batinnya akan beda. Kesulitan di sini kita anggap sebagai tantangan (challenge), bukan sebagai tekanan (pressure and tense).

3. Keseimbangan
Semakin bagus kemampuan Anda dalam berkonsentrasi, maka semakin cepat Anda bisa menangkap signal dari dalam diri tentang apa yang kurang, apa yang kebablasan, apa yang perlu dilakukan atau apa yang perlu dihindari, apa yang baik dan apa yang tidak baik. Dengan ini semua maka hidup kita cepat seimbang atau stabil. Sopir yang punya kemampuan berkonsentrasi bagus akan tajam sensitivitasnya. Kalau membaca penjelasan para ahli seputar Kecerdasan Multiple (Multiple Intelligence), konsentrasi ini terkait dengan apa yang mereka sebut dengan istilah Intra-personal intelligence, yaitu: kemampuan seseorang untuk bisa “connect” dengan dirinya (Seven Ways of Knowing: Teaching for Multiple Intelligences, David Lazear. 1991)

Temuan di bidang olahraga (Calming The Mind So The Body Can Perform, Robert M. Nideffer, Ph.D., 1995) mengungkap bahwa seorang atlet yang “being in zone” memiliki kualitas antara lain:
1. Punya perasaan dapat mengontrol dirinya secara penuh dan punya kepercayaan diri lebih kuat.
2. Bisa memperkirakan apa yang akan terjadi dalam pertandingan sebelum benar-benar terjadi.
3. Waktu berjalan secara normal.
4. Objek tampak lebih luas dan tampak lebih gamblang (pandangan yang cerah).
5. Bisa beraksi dengan usaha yang tidak terlalu memeras keringat (semua berjalan secara “flow”)
6. Munculnya rasa senang atau riang.
7. Bisa menampilkan kualitas permainan yang melebih harapan.

Jadi, konsentrasi adalah penggunaan yang proporsional terhadap pikiran untuk bisa fokus pada sasaran yang kita inginkan. Ini berarti konsentrasi itu adalah jalan-tengah (the proper way) di antara dua sisi yang ekstrim, yaitu: distraksi dan “tensi” (tension). Kalau kita tegang, biasanya bukan konsentrasi yang muncul, tetapi adalah over-concentration (pandangan sempit). Sebaliknya, bila kita terkena distraksi: sesuatu yang tidak penting, tidak mendesak dan tidak prioritas untuk kita pikirkan, maka ini adalah under-concentration (ngelantur).

Sebab-sebab

Apa yang menyebabkan seseorang sulit berkonsentrasi ? Wah, sebab-sebabnya tentu banyak. Ini terkait dengan lapisan yang menyusun diri kita. Ada lapisan raga dan ada lapisan jiwa. Jika raga kita bermasalah, katakanlah sakit gigi, ini juga bisa mengganggu konsentrasi. Begitu juga kalau kita lapar atau belum ngopi bagi yang sudah kecanduan. Namun begitu, jika masalah ini sudah berlanjut (akut), umumnya ini terkait dengan soal jiwa (batin). Inipun terkadang sulit dimutlakkan dengan satu penjelasan. Karena itu, di bawah ini saya mencoba merangkum beberapa penjelasan yang mudah-mudahan relevan dengan apa yang anda rasakan:

1.Gangguan keseimbangan emosional
Berbagai studi telah mengungkap bahwa stress, distress, depresi dan lain-lain bisa merusak memori (impaired memory) dan konsentrasi (inability to concentrate). Kalau kita kembalikan ke awal (akar), munculnya berbagai gangguan mental itu terkait dengan persoalan pola hidup sehat (positif). Ini sepertinya sudah semacam “hukum alam”. Semakin banyak pikiran negatif, sikap negatif, atau tindakan negatif yang kita biarkan, ya semakin rentan kita terhadap berbagai gangguan itu. Apa ada orang yang selalu positif? Tentu tidak ada. Yang membedakan adalah kemampuan “membersihkan” diri. Konon, 60-75 % penyakit fisik itu terkait dengan soal pikiran yang tidak sehat.

2. Kekosongan emosi
Mahasiswa atau pelajar yang sudah tidak memiliki alasan kuat kenapa melanjutkan sekolah, apa targetnya, apa tujuan besarnya, apa program-program pribadinya untuk mencapai target itu, akan cenderung mudah merasa kosong batinnya, hambar hidupnya, atau kecil kepeduliaannya terhadap statusnya sebagai pelajar. Kalau sudah begini, konsentrasi belajar pun rendah. Peduli akan memunculkan kemauan yang keras. Kemauanlah yang membuat hidup kita dinamis, selalu terisi dari waktu ke waktu.

Begitu juga dengan pasangan rumah tangga yang sudah tidak jelas lagi alasan-alasannya, arahnya, program-programnya. Kekosongan batin ini kerap mereduksi konsentrasi dalam membangun keluarga (to develop). Kalau konsentrasi terus menurun, ya tentunya banyak penyimpangan yang muncul. Ini bisa dari yang masih berstadium rendah sampai ke yang berstadium tinggi, misalnya saja perceraian atau kehampaan rasa ber-rumah-tangga.

3.Manajemen pikiran
Konon, pikiran kita itu memproduksi 60.000 –an percikan pemikiran (thought) dalam setiap harinya. Jumlah yang sebanyak itu tentu ada yang melawan dan ada yang mendukung. Nah, supaya bisa mendukung, maka dibutuhkan manajemen. Salah satu unsur manajemen yang paling mendasar di sini adalah kemampuan menangkap (catching). Menangkap di sini maksudnya kita mengetahui apa yang dikerjakan oleh pikiran kita. Kita menyadari apa yang sedang dipikirkan oleh pikiran kita.

Kalau kita sedang mendengarkan ceramah dosen lalu pikiran kita ngelantur kemana-mana dan kita pun tidak menyadarinya, ya pasti saja ngelanturnya kebablasan. Tapi jika kita cepat mengetahui dan menyadari, ya kita akan cepat bisa mengalihkannya. Artinya, konsentrasi kita bisa rusak lantaran kita tidak cepat mengetahui dan menyadari apa yang sedang dipikirkan oleh pikiran kita.

Bagaimana Mengasah Ketajaman Konsentrasi?

Seperti yang sudah kita bahas, bahwa penyebab menurunnya konsentrasi itu seabrek. Namun begitu, jika kita merasa apa yang sudah kita bahas itu relevan dengan masalah yang kita hadapi, mungkin kita bisa melakukan latihan (drill) di bawah ini:

1.Perjelas target Anda
Target di sini banyak kegunaannya. Selain akan menjadi bimbingan, ia pun bisa mendinamiskan hidup. Dikatakan bimbingan karena kita tidak bisa menyuruhkan pikiran ini berkonsentrasi kalau tidak ada sasarannya. Target adalah sasaran untuk dipikirkan oleh pikiran kita. Pikiran yang kita gunakan untuk memikirkan sasaran demi sasaran akan membuat hidup dinamis. Orang yang hidupnya dinamis dengan target-target yang dimiliki akan jauh dari gangguan dan kekosongan emosi. Jadi, beri tugas pada pikiran untuk memikirkan sasaran, program atau target yang Anda buat.

2. Lakukan dan libatkan
Tentu tidak cukup dengan hanya membuat program atau target di atas kertas. Agar target itu benar-benar bermanfaat dalam membimbing dan mendinamiskan, ya dibutuhkan disiplin diri dalam menjalankannya. Lakukan sesuatu yang dapat mendekatkan anda dengan target yang Anda buat. Selain melakukan sesuatu, hal yang terpenting di sini adalah melibatkan diri pada lingkungan yang pas dengan kita (environment system).

Temukan orang lain yang kira-kira bisa membuat Anda selalu “connect” dengan program atau target Anda. Temukan lingkungan yang sejiwa dengan Anda. Kalau Anda punya target ingin jago di IT, misalnya, tetapi Anda tidak mengenal orang IT, tidak masuk komunitas IT, jauh dari masyarakat IT, ya tentu saja konsentrasi Anda kurang mendapat dukungan. Pedagang ber-komunitas dengan pedagang. Olahragawan atau seniman ber-komunitas dengan orang-orang yang sejiwa dengan mereka. Anda pun perlu mencontoh begitu.

3. Sering-sering berkomunikasi dengan diri sendiri
Ini misalnya menyepi (bukan menyendiri). Menyepi di sini maksudnya Anda memberi ruang dan kesempatan untuk diri sendiri supaya berbicara dengan diri sendiri, self-dialog, self-talk, meditasi, evaluasi, koreksi, refleksi, dan lain-lain. Ini berarti kita tidak perlu ke gunung untuk menyepi. Menyepi dalam pengertian yang luas bisa kita lakukan di tengah keramaian, misalnya di kampus, di kendaraan umum, di perpustakaan, dan lain-lain.

Yang penting esensinya di sini adalah kita “ingat” pada diri kita, memikirkan diri kita, memikirkan target kita, memikiran apa yang sudah kita lakukan. Banyak orang yang hampir tidak pernah memikirkan dirinya dalam arti yang positif. Dari pagi sampai malam yang dipikirin orang lain, ingat orang lain, ngobrol ke sana ke mari tentang orang lain, dan seterusnya. Mestinya yang bagus adalah seimbang.

4.Ciptakan sarana (mean)
Ini bisa dilakukan dengan membuat tulisan, catatan, gambar atau apa saja yang memudahkan kita mengingat dan melihat target, program atau bidang-bidang yang penting menurut kita. Ini bisa kita taruh di buku, di meja, di HP, di komputer, dan lain-lain. Artinya, ciptakan sarana yang membuat pikiran ini mudah melihat dan mengingat. Temukan acara teve atau radio yang mendukung agenda. Baca buku atau koran atau majalah yang mendukung. Temui orang yang bisa diajak ngobrol tentang apa yang kita pikirkan.

5. Tingkatkan kepedulian
Peduli terhadap diri sendiri berbeda pengertiannya dengan mementingkan diri sendiri. Peduli di sini artinya kita berperan seoptimal mungkin berdasarkan status kita. Pelajar yang peduli adalah pelajar yang berusaha berperan seoptimal mungkin sebagai pelajar: ya belajar, ya berorganisasi, ya demo secara positif, ya bergaul, ya mau menghormati guru / dosen, ya macam-macam. Karyawan yang peduli adalah karyawan yang berperan seoptimal mungkin berdasarkan status dirinya sebagai karyawan: ya belajar, ya bisa menerima bimbingan, ya bekerja keras, ya belajar bekerja cerdas, ya tidak ngambek-kan, ya macam-macam.

Kenapa peduli ini penting ? Alasannya, ketika kita menolak peranan yang seharusnya kita lakukan berdasarkan status kita, maka yang muncul adalah konflik di batin, stress, depresi, distress, dan lain-lain. Ini biasanya diikuti oleh rombongannya, katakanlah seperti: keinginan yang tidak realistis dan akurat, pikiran yang tidak jelas fokus dan sasarannya, hasil yang tidak pasti, munculnya pikiran-pikiran negatif terhadap diri sendiri, terhadap orang lain dan terhadap keadaan.

Meski kita sering mengasosiasikan konsentrasi itu dengan cara kerja pikiran, tetapi kalau perasaan kita terluka atau terganggu, akibatnya pikiran juga terganggu. Banyak hal yang tidak bisa kita pikirkan dan tidak bisa kita lakukan dengan bagus karena kita sedang menyimpan perasaan yang tidak bagus. Benar nggak begitu? Semoga ini bermanfaat.

Tips Konsentrasi

Sebelum mencoba menjabarkan lebih lanjut lagi, coba secara sederhana saya akan menjabarkan apa itu konsentrasi. Konsentrasi adalah fokus atau pemusatan fikiran kita terhdap suatu hal yang kita kerjakan dengan mengenyampingkan hal yang lain. Dan perlu diketahui bahwa tiap orang mempunyai level konsentrasi yang berbeda.

Dalam tulisan ini pertama saya akan mencoba menjelaskan beberapa faktor yang menurut saya dapat menyebabkan kita tidak bisa konsentrasi atau yang menghambat konsentrasi :
1. Belum memiliki tujuan terhadap apa yang dikerjakan
2. Kekurangan minat terhadap sesuatu yang dikerjakan
3. Urusan-urusan kecil atau fikiran-fikiran yang melintas dalam otak sehingga sering memecah perhatian yang sedang dipusatkan Gangguan kesehatan atau keletihan.
4. Tidak percaya pada kemampuan diri sendiri.
5. Rasa Bosan
6. Kondisi Fisik yang menurun atau Rasa Lelah
7. Lingkungan yang tidak mendukung (berisik, Lingkungan berantakan, atau gangguan-gangguan yang tidak perlu)

Setelah mengetahui beberapa hambatan yang dapat membuat kita tidak konsentrasi, saya akan coba menjabarkan bagaimana kita untuk bisa berkonsentrasi.
1. Berdoa kepada Tuhan YME
2. Tetapkan target yang akan kita capai dalam melakukan sesuatu, dan berikan kejelasan batas waktu yang akan kita kerjakan
3. Persiapkan segala sesuatu sesuai dengan yang kita lakukan (persiapan yang matang)
4. Memberikan tantangan kepada diri Anda untuk melakukan sesuatu yang luar biasa. (Beri semangat dan motivasi diri)
5. Pusatkan perhatian hanya pada pekerjaan yang sedang anda lakukan. Usahakan saat mengerjakan suatu tugas, jangan memikirkan hal lain yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan.
6. Jangan biarkan mata Anda menatap berkeliling, tetapi jaga agar tetap menatap ke arah pekerjaan Anda,kita harus mengawasi pikiran kita secara sadar dan mencegah diri kita agar tidak terpengaruh gangguan apapun yang dapat mempengaruhi konsentrasi kita
7. Hindarkan diri anda dari gangguan-gangguan yang tidak perlu seperti interupsi telpon yang tidak penting, obrolan rekan kerja anda, dan tamu tak diundang.
8. Disiplin pada waktu.
9. Perhatikan Kondisi Fisik, jika perlu tetapkan waktu istirahat untuk memulihkan kelelahan dalam berkonsentrasi.

Kemampuan konsentrasi bukan bakat yang diperoleh sejak lahir tapi kebiasaan yang dapat dilatih. Pada dasarnya konsentrasi adalah akibat dari perhatian yang ditimbulkan secara sadar oleh seseorang. Setiap orang dengan melatih diri dan mengembangkan minatnya dapat meningkatkan kemampuan konsentrasinya sehingga menjadi kebiasaan yang mudah dilakukan sewaktu-waktu diperlukan. konsentrasi memiliki manfaat yang luar biasa terhadap hidup kita. Konsentrasi dapat meningkatkan produktivitas dan memberikan ketenangan pikiran.

Konsentrasi adalah merupakan suatu aktivitas. Tentu saja, semakin kita praktekkan dan latih, akan semakin baik pula kemampuan konsentrasi kita. Kita tentunya tidak mengharapkan untuk bisa menjadi hebat tanpa pelatihan. Sama juga halnya dengan konsentrasi. Konsentrasi adalah seperti otot tubuh, semakin kita melatihnya, maka akan semakin kuat pula jadinya. Memang tidak ada latihan khusus yang spesifik untuk konsentrasi, namun hidup memberikan begitu banyak kesempatan bagi kita untuk melatih konsentrasi. Kuncinya adalah untuk selalu mengambil kesempatan untuk meningkatkan kemampuan konsentrasi. Semoga tulisan ini dapat membantu anda dalam meningkatkan konsentrasi.

Selasa, 02 Februari 2010

MEMBANGUN MENTAL DAN SPIRITUAL YANG POSITIF




Setiap kali kita perlu membangun mental positif. Alasannya mudah saja, karena spiritualitas akan bertumbuh jika mental kita positif. Mental positif juga menurut Law of Attraction akan menarik keberuntungan dalam hidup kita. Mental positif membuat sel-sel tubuh kita menjadi sehat. Bagi mereka yang sifatnya pendiam atau mudah murung, cenderung akan mudah masuk dalam stres dan depresi. Bagaimana membangun mental positif. Berikut ini ada beberapa tips singkat yang diambil dari pola kerjanya mental spiritual:
1. Bangun pagi, ucapkan dalam hati "terimakasih" berkali-kali, sampai hati terasa positif.
2. Belajar mengkonsentrasikan diri pada kondisi SAAT INI, atau kesadaran apa yang Anda lakukan Sekarang. Apa yang Anda lakukan sekarang? Membaca artikel ini. Menghadapi komputer di kantor, dan sebagainya. Lalu sadari bahwa keadaan Anda sekarang baik-baik saja. berterimakasihlah.
3. Buang semua kekuatiran dan angan-angan masa depan, serta trauma masa lalu, dengan selalu konsentrasi pada apa yang Anda kerjakan sekarang. Ketakutan dan lamunan mengenai masa depan sama sekali tidak akan terjadi, karena yang nyata adalah sekarang. Ketakutan masa lalu juga tidak akan terjadi lagi, karena kenyataannya sekarang baik-baik saja. Baik masa lalu dan masa depan adalah ilusi. Alam semesta ini ilusi. Seperti film video yang seakan hidup, bergerak namun seketika bisa lenyap.
4. Cobalah latihan berikut ini: Tarik nafas cukup lama, misalnya 10 detik, kumpulkan udara di perut, seperti Anda sedang menelan udara sebanyak mungkin di perut. Tahan 10 detik dan pejamkan mata. Konsentrasikan mata batin Anda pada satu titik. Kondisi ini mudah membuat pikiran Anda bersih. dari stres untuk sementara. Anda akan lebih mudah merasa blank, kosong, sadar. Lalu keluarkan selama 10 detik dengan membayangkan semua hal-hal negatif, kekuatiran, ketakutan, semuanya keluar bersama nafas Anda. Ulangi siklus ini beberapa kali. Anda akan merasa positif.
5. Menjelang tidur, dalam posisi nyaman. Katakan dalam hati "besok saya akan bangun dengan hati senang, bersemangat, kuat, dan sehat" Buktikan ketika besok Anda bangun.

Senin, 01 Februari 2010

MEMBANGUN MENTAL ENTERPRENEUR





Sebelum saya membahas tentang Membangun Mental Enterpreneur tidak ada salahnya mari kita memahami batasan dan definisi dari kata enterpreneur terlebih dahulu.

Definisi entrepreneur adalah seseorang yang memiliki kecakapan tinggi dalam melakukan perubahan, memiliki karakteristik yang hanya ditemukan sangat sedikit dalam sebuah populasi. Definisi lainnya adalah seseorang yang ingin bekerja untuk dirinya.

Kata entrepreneur berasal dari kata Prancis, entreprendre, yang berarti berusaha. Dalam konteks bisnis, maksudnya adalah memulai sebuah bisnis. Kamus Merriam-Webster menggambarkan definisi entrepreneur sebagai seseorang yang mengorganisir, memenej, dan menanggung risiko sebuah bisnis atau usaha.

Lebih lengkapnya Entrepreneur Didefinisikan sebagai :

1. A self-employed person with uncertain return, yang dimaksudkan adalah seseorang yang menanggung resiko. (Richard Cantilon – 1730)

2. The Pivot on which everything turns, Pusat dari bergeraknya segala sesuati. Yang dimaksudkan adalah segala sesuatu angan – angan, ide, ditangan entrepreneur lah angan – angan dan ide itu bisa terwujud (Jean Baptiste Say – 1810)

3. A Creative Innovator, Seorang yang innovator yang kreatif. Yang dimaksudkan adalah seseorang yang mempunya daya kreatif yang tinggi dan bisa dilihat ketika seseorang mengambil jalan berbeda dari kebanyakan orang sekitarnya, ketika orang sekitar menjadi pekerja, entrepereneur membangun usaha. Ketika orang sekitar pergi ke barat, seorang entrepereneur pergi ke timur-selatan-utara. Ketika orang sekitar bekerja sesuai waktu yang dibataskan, seorang entrepereneur bekerja tanpa batas waktu yang jelas. Mereka diartikan ingin berkarya, inin menjadi kaya, ingin menampilkan sisi terbaik dari dirinya. Mereka adalah orang – orang yang menyimpang dalam arti positif. (Joseph Schumpeter – 1910)

Dapat ditarik sesimpulan bahwa definisi entrepreneurship dari Ekonom Austria Joseph Schumpeter di atas menekankan pada inovasi, seperti:
A. - produk baru
B. - metode produksi baru
C. - pasar baru
D. - bentuk baru dari organisasi

4. A high needed to get archievement, Seseorang yang mempunyai kebutuhan tinggi untuk mendapatkan suatu prestasi. Yang dimaksudkan adalah seseorang yang mempunyai segala kebutuhannya, segala kerja kerasnya, segala upayanya untuk menjadi seseorang yang menghasilkan sesuatu dan mendapatkan prestasi akan usaha yang dilakukannya selama ini. (Robert L. Budner – 1962)

5. A Person Who fell Have A Chance, Seseorang yang merasakan mempunyai adanya suatu peluang. Yang dimaksudkan adalah seseorang yang merasakan adanya suatu peluang, mengejar peluang tersebut, dan yakin akan kesuksesan yang akan didapatkan. Seorang entrepereneur juga memilih bidang usaha sesuai bakat, minat, dan kemampuannya di bidang tersebut. Karena itu lah seorang entrepereneur yakin akan peluang tersebut dan meyakini akan menjadi sukses. Pada umumnya seorang entrepereneur tidak mudah menyerah dalam usahanya karena mereka yakin akan berhasil. Masalah merupakan tantangan yang membuat setiap entrepreneur semakin penasarang untuk memecahkannya. (Jose Carlos Jarillo – Mos)

6. Entrepreneurship menurut Edvarson (1994), adalah sebuah kata yang digunakan untuk menjelaskan perilaku-perilaku pemikiran strategis dan berani mengambil resiko yang akan memberikan hasil peluang bagi individu dan organisasi.

(Entrepreneurship is behavior that is dynamic, risk taking, reactive and growth oriented, entrepreneurship is a person who is willing to take action to pursue opportunities in situations other view as problem or threats).

Ciri-ciri seorang entrepreneur menurut Edvardson adalah sebagai berikut:
1. Internal locus of control (memiliki sikap/ketetapan hati)
2. High energy level (bersemangat tinggi)
3. High need for achievemant (motivasi berprestasi tinggi)
4. Tolerance for ambiguity (dapat memahami perbedaan pendapat)
5. Self confidence (percaya diri)
6. Action oriented (berorientasi tindakan)

Pandangan umum tentang seorang entrepreneur adalah seorang penemu bisnis yang sama sekali baru dan mampu mengembangkannya menjadi perusahaan yang mencapai sukses secara luas (nasional maupun internasional).

Ikhlas, Syukur dan Sabar

Sahabat, banyak diantara kita lebih suka mengeluh ketimbang mencoba melakukan perubahan dan mengasah pikiran kita untuk senantiasa berpikir kreatif dan inovatif. Padahal sobat, ketika kita sering mengeluh dan berpikir negatif pada dasarnya akan menarik sesuatu yang negative yang ada di alam semesta ini. Hukum tarik-menarik mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan. Jadi ketika anda memikirkan suatu pikiran, anda juga menarik pikiran-pikiran serupa ke diri anda. Pikiran bersifat magnetis, dan pikiran memiliki frekuensi. Ketika anda memikirkan pikiran-pikiran, pikiran-pikiran itu dikirimkan ke semesta, dan secara magnetis pikiran akan menarik semua hal yang serupa yang berada di frekuensi yang sama. Segala sesuatu yang dikirim ke luar akan kembali ke sumbernya “ANDA”.

Sobat, mulai hari ini awali hari-hari anda dengan pikiran positif dan optimis serta jangan berpikir buruk atau curiga kepada Tuhan, atas apa yang diberikan Nya pada kita, maka percayalah semuanya akan baik-baik saja.

Ada tiga kunci atau trilogi mental untuk menjadi entrepreneur :

1. Mental Uang Produktif :
Selalu ingin mengeluarkan uang untuk hal yang bersifat produktif bukan mental konsumtif.

2. Mental Pemberdaya :
Selalu ingin memberdayakan orang lain. Ia tidak akan mengerjakan semua hal sendiri dan selalu mendelegasikan tugas kepada orang lain.

3. Bermental Tangan di atas :
Selalu memiliki keinginan untuk memberi kepada orang lain. Selalu mencari cara untuk bisa memberi peluang usaha, lapangan pekerjaan, dan kebahagiaan kepada orang-orang di sekitarnya. Salah satu cara untuk menumbuhkan mental ini adalah dengan memperbanyak sedekah.

Sahabat, ubahlah hal yang biasa menjadi luar biasa ? Bagaimana cara membuat sesuatu yang biasa menjadi luar biasa ? Jawabannya ádalah memiliki visi atau cita-cita yang jelas dan kuat (Dare to dream). Berikutnya adalah konsisten, tekun, ulet (Dare to action ).

Visi dibaratkan sebuah bejana dan keberhasilan adalah air yang mengisinya. Banyaknya air yang tertampung di dalamnya sebanding dengan usuran bejana tersebut. Semakin besar usuran bejana semakin besar pula air yang bisaditampungnya. Begitu juga dengan jiwa manusia. Semakin tinggi dan kuat visi atau cita-citanya, semakin besar ukuran bejana mentalnya sehingga semakin tinggi pula keberhasilan yang akan diraihnya.

Adapun consisten dibaratkan sebagai sebuah tetesan air yang mengenai batu. Dengan kesabarannya, air menetes terus menerus dengan kekuatan yang lemah akhirnya mampu melubangi sebuah batu yang keras sekalipun.

Sobat, seorang entrepreneur yang memiliki mimpi besar serta konsisten untuk mencapainya . Maka ia akan mampu mengubah suatu hal yang biasa menjadi luar biasa. Dengan Konsisten yang luar biasa, seseorang bisa menjadi pengusaha sukses. Konsisten dan ketekunan pasti akan membawa hasil. Kebanyakan orang tidak sabar mengalami penderitaan bisnis, misalnya barang tidak laku, dicemooh tetangga, teman atau orang lain, uang ludes, dsb. Padahal seringkali sukses yang diraihnya tinggal sejengkal lagi.

Sahabat ! Waspadalah dengan pikiran negatif dan keluhan, kebanyakan orang menyelingi berbagai kegiatannya dengan berbagai keluhan, tanpa menyadari bahwa yang ia lakukan sebenarnya adalah sedang “fokus” pada apa yang ia keluhkan. Oleh karena sifat energi kuantum semesta memiliki ‘respons persetujuan otomatis’, maka yang akan terjadi adalah orang itu akan mendapatkan apa yang ia fokuskan ( minta ) yaitu hal-hal yang ia keluhkan.

Kebanyakan orang yakin bahwa ia adalah korban dari keadaan yang sedang berlangsung. Sebagiannya lagi yakin bahwa ia punya kemampuan untuk mengubah kondisi kehidupannya. Sebagian kecil lagi yakin bahwa ia mulai bermain-main dengan kemungkinan barangkali hidupnya bisa diubah lebih baik. Dan sebagian yang lebih kecil lagi sadar bahwa dengan bantuan Tuhan segalanya memang mungkin. Dan penghalangnya adalah diri kita sendiri. Hiduplah dari tingkat tertinggi. Sadar bahwa dengan bantuan Tuhan, segalanya jadi mungkin!

Sebagai penutup dari tulisan ini, Marilah kita hidup dengan penuh harapan, semangat, syukur, sabar, fokus, tenang, bahagia, lebih sadar dan lebih sengaja serta menjadikan Tuhan sebagai orientasi pertama dan utama.

Semakin tinggi keimanan Anda, semakin positif perasaan ikhlas Anda. Jadi semakin besar kekuatannya dan semakin efektif hasil kerja Anda.

Di sinilah terkadang berbagai kemudahan unik akan datang mewarnai kelancaran hidup Anda. Seperti”kebetulan-kebetulan” kecil yang kerap hadir dalam hidup namun jarang disyukuri dan membuatnya “malas” untuk hadir lagi.

Never Give Up!

you can get inspiration for our life and also you can read many articles about love,sport,company,knowledge,and many others wait for my updated ya..